Yang menarik adalah warga Lemahabang kulon, sebagian besar bisa berbahasa Jawa dan Sunda karena sebagian penduduknya ada yang berasal dari suku Jawa dan Sunda, selain karena memang wilayah Cirebon berada pada wilayah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun hal itu tidak menjadi masalah, malah membuat suatu keanekaragaman yang indah.

Di sepanjang jalan memang terlihat para pedagang berjualan di ruko-ruko yang belum tertata, ditambah lagi jalan yang ramai dan padatnya penduduk membuat kemacetan  dan ketidakaturan para pengendara. Suasana tersebut bisa kita lihat di sepanjang jalan menuju Lemahabang.

Oleh karena itu pemerintah akan segera melakukan revitalisi penataan kios para pedagang baik pedagang yang menetap maupun pedagang  kaki lima yang belum memiliki kios. Harapan dari para pedagang untuk melakukan revitalisasi ini yaitu mengenai harga kios. Harapannya yaitu harga penyewaan kios tidak terlalu tinggi dan fasilitas yang ,memadai . Selain itu para pedagang  juga masih khawatir dengan penyimpanan barang di kios baru nanti, apakah aman atau tidak. Para pedagang juga perlu menyesuaikan lagi dengan kios baru dan mencari pelanggan, ini terjadi apabila lokasi para pembeli  dan kios baru terlampau cukup jauh 

Penataan kawasan Lemahabang ini mendesak agar wilayah Lemahabang tidak kumuh dan semrawut karena seiring dengan pertumbuhan ekonomi dn masyarakatnya yang semakin hari semakin bertambah. Penataan saluran irigasi juga penting dilakukan, banyaknya pabrik disekitaran jalan juga menyebabkan limbah pabrik tidak terbawa saluran air, dikarenakan saluran irigasi yang kurang memadai. Selain itu perilaku masyaraka yang membuang sampah sembarangan menyebabkan saluran irigasi tersumbat. Dikhawatirkan pada musim hujan tahun ini air hujan tidak dapat mengalir dan akibatnya masyarakat mengalami kebanjiran akibat saluran irigasi yang buruk.

“Kita ingin sebelum penataan ini ada penertiban, makanya kita libatkan juga pihak desa agar membantu penanganannya. Pihak PKL yang ada di wilayah kita akan dimasukan ke Pasar Desa yang nantinya akan dibangun di Cipeujeuh Wetan’’.
Namun demikian, prioritas penataan nantinya akan dilakukan di alun-alun. Di sini, pihaknya akan menyulap ruang publik yang sudah ada menjadi ramah anak dan ramah lingkungan dengan cara dibuatkan taman, air mancur, penataan pengelolaan GOR dan wahana permainan anak.